Indonesia adalah negara agraris yang berkembang karena sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sektor yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi nasional di Indonesia. Dunia pertanian memang tidak bisa lepas dari pengaruh alam walaupun perkembangan teknologi sudah membuat pertanian tidak lagi bergantung hanya dengan alam. Di era modern seperti saat ini kemajuan teknologi mengalami kemajuan yang begitu pesat. Begitu pula yang terjadi di bidang pertanian dimana petani sekarang sudah mulai memanfaatkan pompa air yang menggunakan motor listrik atau lebih dikenal dengan sebutan pompa submersible. Seiring meningkatnya penggunaan submersible diperlukan pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dari pemanfaatan submersible itu sendiri. Seperti kita ketahui penggunaan submersible masih menggunakan sumber listrik PLN, sistem kontrol dan monitoring yang digunakan masih manual. Pompa submersible ini digunakan untuk sistem penyiraman kebun bibit. Penyiraman kebun bibit ini masih manual yaitu menggunakan tenaga manusia untuk proses penyiraman. Berikut ini beberapa foto terkait kebun bibit pada lokasi mitra. Penyiraman manual ini kurang efisien karena masih menggunakan tenaga manusia dan banyak air yang terbuang percuma untuk penyiraman. Oleh karena itu perlu alat penyiraman otomatis yang dapat dilakukan untuk melakukan penyiraman di kebun bibit ini. Penyiraman otomatis ini dapat diatur jadwal penyiraman sesuai yang diinginkan. Dengan adanya otomatisasi untuk pompa submersible maka mitra tidak akan lagi membutuhkan penyiraman manual dari tenaga manusia. Penyiraman otomatis ini juga akan dapat meningkatkan produktifitas benih kebun bibit. Berdasarkan hasil pengamatan observasi di lokasi maka diketahui bagaimana proses pembibitan dari tahapan pembenihan hingga penanaman ke media tanam. Seluruh tahapan dilakukan dengan menggunakan peralatan produksi yang manual dan tergolong sederhana. Sistem pengairan / irigasi masih dilakukan secara manual dengan selang plastik dan air diperoleh dari pompa yang menggunakan sumber listrik PLN.
Berdasarkan analisis situasi, muncul permasalahan-permasalahan antara lain:
- Penyiraman masih menggunakan tenaga manusia atau masih manual.
- Penyiraman manual ini cenderung boros air dan boros tenaga manusia.
- Pengelola terlalu sibuk dan lupa untuk melakukan penyiraman akibatnya
banyak kebun bibit yang mati atau layu
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program PKM ini berfokus pada penyiraman otomatis untuk bibit tanaman. Dengan adanya otomatisasi untuk pompa submersible maka mitra tidak akan lagi membutuhkan penyiraman manual dari tenaga manusia. Penyiraman otomatis ini juga akan dapat meningkatkan produktifitas benih kebun bibit.
Berdasarkan hasil pengamatan observasi di lokasi maka diketahui bagaimana proses pembibitan dari tahapan pembenihan hingga penanaman ke media tanam baglog. Seluruh tahapan dilakukan dengan menggunakan peralatan produksi yang manual dan tergolong sederhana. Sistem pengairan / irigasi masih dilakukan secara manual dengan selang plastik dan air diperoleh dari pompa yang menggunakan sumber listrik PLN.
Mitra dalam kegiatan ini adalah Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Sengkolo Makmur kota Madiun. P2L Sengkolo Makmur memiliki lahan yang digunakan untuk pembibitan dan pertumbuhan tanaman. Tim Pelaksana berasal dari Dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Madiun. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan sistem penyiraman otomatis pada pekarangan sebagai alternatif cerdas dan berkelanjutan dalam perawatan tanaman. Metode penelitian yang digunakan meliputi diskusi dengan pihak pengelola, perancangan prototipe, dan uji coba lapangan.